LENSASUMBAR.COM, KAMPAR, – Sungguh sangat kita sayangkan warga Terang Bulan Desa Salo Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Provinsi Riau 3 orang dipukuli dan ditendang oleh pihak keamanan PT Johan Sentosa.

Pemukulan tersebut terjadi pada Minggu malam (22/9/2024) disaat 6 orang warga Terang Bulan sudah siap mencari brondolan buah sawit di areal perusahaan PT Johan Sentosa. Ke 6 orang warga tersebut ditahan, 3 orang laki – laki dan 3 orang perempuan.

Sala seorang korban pemukulan yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan, di Salo Rabu (25/9/2024) mengungkapkan, kami semua laki – laki yang ditangkap dipukul dan ditendang oleh pihak keamanan PT Johan Sentosa yang mengaku anggota Kopasus.

“Saya ditendang oleh Hilman yang mengaku anggota Kopasus, tendangan Hilman mendarat didada saya. Saya dan 2 orang teman lain juga direndam didalam kolam pada malam hari,” terang bapak setengah baya ini.

Kami dipukul dan ditendang dekat pos penjagaan kebun Johan Sentosa. Kejadian tersebut pada malam hari, karena kami pulang membawa brondolan sudah malam dan disaat kami perjalanan pulang kami ditahan dibawa ke pos penjagaan.

Diterangkan lebih lanjut oleh nya, kami hanya mencari brondolan buah sawit yang sedang di replanting/sudah di tumbang batangnya. Tidak mengambil buah sawit yang ada di batang nya.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh korban pemukulan yang lain juga tidak mau disebut namanya mengatakan, saya dipukul oleh Hilman yang mengaku anggota Kopasus.

“Saya dipukul sebanyak 3 kali oleh Hilman, dan juga saya direndam pada malam hari di kolam, saya tidak melawan,” ungkapnya.

Teman saya yang bernama Riyan juga dipukul. Setelah kami dipukul dan direndam kami disuruh pulang malam itu juga, terang nya.

Salah seorang ibu setengah baya yang juga ikut ditahan oleh oleh pihak keamanan yang juga tidak mau disebut namanya mengatakan, kami ditahan 6 orang oleh pihak keamanan Johan Sentosa pada Minggu malam disaat pulang bawa brondolan.

Diterangkan lebih lanjut oleh nya, 3 orang laki – laki teman kami dipukul dan ditendang oleh Hilman yang mengaku anggota Kopasus. Kami 3 orang perempuan tidak dipukul nya.

Kami minta kepada penegak hukum agar pelaku pemukulan diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia. Kami ini manusia bukan untuk dipukul dan ditendang.

“Kami hanya mencari brondolan dan bukan mengambil buah sawit yang ada di batang nya,” terangnya singkat. (Tim)

Ikuti kami juga dihalaman Google News

Bagikan: