PASBAR, Lensasumbar.com– Stone Crusher PT. Petarangan Utama yang berlokasi di Jorong Asra, Nagari Muaro Kiawai Hilir, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, kembali jadi sorotan.
Pasalnya mesin penghancur batu milik PT Petarangan Utama itu, sudah sering buka tutup beroferasi lantaran diduga belum mengantongi Izin lengkap.
Sebelumnya pada 16 Oktober 2023 yang lalu Stone Crusher tersebut telah di Police Line oleh Unit Tipidter Satreskrim Polres Pasaman Barat terkait adanya dugaan belum mengantongi legalitas kelengkapan izin.
Berdasarkan pantauan media ini di lokasi Stone Crusher PT. Petarangan Utama itu terlihat beroperasi dan Police Line yang sebelumnya terpasang kini terlihat sudah tidak ada terpasang dimesin stone crusher itu. Dari keterangan warga setempat yang tidak ingin di sebutkan namanya mengatakan Stone Crusher PT. Petarangan Utama lebih kurang telah dua minggu beroperasi, katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasaman Barat Fadlus Sabi, Kamis (11/1) mengatakan terkait adanya informasi di bukanya Police Line Stone Crusher PT. Petarangan Utama tersebut pihaknya tidak mengetahui secara pasti bagaimana mungkin Stone Crusher itu melakukan aktivitas. Sementara katanya lagi sejak penyegelan di lakukan oleh Unit Tipidter Satreskrim Polres Pasaman Barat sampai hari ini belum ada dari pihak perusahaan datang ke kantor untuk pengurusan Izinnya.
Ia merasa heran atas di bukanya pilice line Stone Crusher PT. Petarangan Utama tersebut. Sebenarnya kita dari pihak dinas berharap dengan di police line mesin Stone Crusher itu, pihak perusahaan dapat segera mengurusi kelengkapan perizinannya.
“Pihaknya belum pernah menerima berkas pengurusan izin Stone Crusher pasca police line yang di lakukan polres Pasaman Barat”, katanya
Selain itu Fadlus menjelaskan kami dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasaman Barat tidak ada punya kewenangan untuk melakukan penindakan terhadap perusahaan yang tidak punya izin.
Kami melakukan pengawasan bagi perusahaan yang berizin, katanya. Untuk menerbitkan izin ada beberapa juknis yang harus di taati oleh perusahaan, apabila perusahaan itu tidak mengindahkan akan aturan, kami tegur, beri SP1, SP2 hingga pencabutan izin. Kalau perusahaan yang tidak punya Izin dan ilegal bagaimana kami melakukan penindakan, izin apanya yang akan kami cabut, yang namanya usaha ilegal tidak ada kewenangan kami, tuturnya
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pasaman Barat AKP Fahrel Aries saat di konfirmasi mengatakan benar pihaknya telah membuka police line Stone Crusher PT. Peterangan Utama, dan police line tersebut dalam rangka melakukan pemeriksaan terkait perizinan Stone Crusher PT. Peterangan Utama, katanya
Ia menyebutkan dari hasil pemeriksaan itu dinyatakan Stone Crusher tersebut belum mengantongi izin.
“Pemeriksaan telah kita lakukan pasca adanya police line. Dan dari hasil pemeriksaan perizinan Stone Crusher PT. Petarangan Utama belum mengantongi perizina lengkap,” katanya
Ia menyebutkan terkait persoalan pengawasan itu tentu bukan kewenangan kita. Kewenangannya ada di pihak pemerintah daerah, katanya
Hingga berita ini diterbitkan belum ada ketetangan resmi dari pihak perusahaan dan akan di beritakan setelah ada penjelasan lebih lanjut dari pihak perusahaan. (DN)