Bukittinggi – Suasana pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah (pilkada) di seluruh Kota/Kabupaten di Indonesia selalu ramai dan semarak. Beragam kegiatan kampanye dilakukan oleh tim dan pasangan calon (paslon) kepala daerah, termasuk di kota Bukittinggi.
Salah seorang Tim Kampanye Paslon Kepala Daerah Bukittinggi, Dedi Dean menyampaikan bahwa calon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi-Fauzan Haviz, berjalan dengan penuh kesederhanaan, menjemput amanah, dan berkomunikasi secara musyawarah untuk mufakat.
“Dalam masa kampanye, paslon lebih banyak mendengarkan aspirasi warga, menggali informasi serta menerima gagasan-gagasan dari warga. Selain itu kita juga saling menyampaikan informasi tentang trobosan apa yang akan diperbuat oleh paslon Marfendi-Fauzan jika nanti terpilih,” ucapnya saat mengiringi Marfendi-Fauzan, pada Minggu, (13/10) diseputaran wilayah Ateh Ngarai, kota Bukittinggi.
Seperti yang kita ketahui, lanjut Dedi bahwa paslon Marfendi-Fauzan memiliki pengetahuan serta pengalaman dalam birokrasi. Marfendi pernah sebagai orang nomor 2 di kota Bukittinggi dan Fauzan Haviz pernah sebagai Anggota DPRD kota Bukittinggi selama 2 periode.
Menurut Dedi Dean, pergerakan paslon Marfendi-Fauzan saat bertemu dengan masyarakat selalu menyampaikan datang untuk pengabdian. Karena mereka mengklaim dirinya sebagai pelayan masyarakat.
“Salah satu bukti atau tolak ukur pasangan ini, mereka tetap berjalan dengan kesederhanaan, lebih banyak mendengar dan mengedepankan musyawarah untuk mufakat. Melakukan blusukan berdasarkan jadwal, melakukan pendekatan secara emosional, berbicara santun apa adanya kepada warga,” ucapnya.
Mungkin caranya berbeda dengan paslon-paslon lain dalam menyampaikan visi-misi, strategi, trik dan intrik, termasuk berbagai macam ‘amunisi’ yang dipersiapkan serta disebar-luaskan oleh tim dan paslon kepada masyarakat agar menjadi pemenang dalam pemilihan umum kepala daerah.
“Kalau kita berbeda, sangat sederhana sekali, Marfendi Fauzan berorientasi membangun karakter masyarakat yang madani, tidak ambisius dan tidak pula arogan, mau mendengarkan, mengedepankan musyawarah mufakat,” ujarnya.
Artinya tambah Dedi, rasa yakin dan keyakinan itulah yang mereka berikan kepada masyarakat dan termasuk ketika nanti mereka duduk sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi.
“Poin nya begini, kalau Tuhan Allah SWT menakdirkan mereka menjadi Pemimpin maka pengabdian itulah yang akan mereka dedikasikan kepada masyarakat,” tegasnya.
Mereka menyampaikan kepada masyarakat bahwa untuk menjadi seorang pemimpin adalah pengabdian, pelayanan, dan melakukan penataan kota Bukittinggi yang lebih baik.
Dalam wawancara tersebut, Dedi Dean menjelaskan dengan kesederhanaan paslon Marfendi-Fauzan akan memberikan segalanya untuk kemaslahatan umat di kota Bukittinggi.
“Kata lainnya gini, cost politiknya rendah, tidak ada yang namanya money politic. Saya rasa masyarakat Bukittinggi sudah semakin cerdas dalam menentukan pilihannya. Bagi paslon Marfendi-Fauzan, ya tidak ada feedback yang akan mereka pikirkan ketika nanti terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi, tidak ada,” ungkapnya.
“Akibat tidak memiliki tekanan atau terbeban dengan sifatnya finansial atau hutang dana kampanye atau tekanan psikologis dari para pendukung-pendukungnya, maka tidak ada kekhawatiran bagi paslon Marfendi-Fauzan dalam menjalankan roda pemerintahan selain pengabdian,” tegasnya.
“Ya sama-sama kita lihat, saat ini kota Bukittinggi sedang melaksanakan tahapan pemilihan kepala daerah dengan 4 pasang calon. Saya yakin Marfendi-Fauzan dengan kesederhanaan, insyaallah jadi Walikota dan Wakil Walikota untuk periode 2025-2030,” kata Dedi Dean. (*)