Tanggapi Polemik Bank Nagari Ismunandi Sofyan, S.E. Berharap Gubernur Sumbar Perhatikan BUMD Sakit

Bukittinggi – Sebagaimana dilansir dari padangekspres, Gubernur Sumbar Mahyeldi, ada beberapa oknum manajemen Bank Nagari yg berupaya agar konversi Bank Nagari ke syariah tidak terlaksana.

Untuk itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi secara tegas menyatakan, manajemen yang tidak setuju terhadap konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah sebaiknya segera mengundurkan diri.
Hal itu disampaikan gubernur saat memberikan sambutan kegiatan Subuh Mubarokah bulanan ASN lingkup Pemprov Sumbar, di Masjid Raya Sumbar, Minggu (6/3/2022).

Menanggapi polemik Bank Nagari ini, salah seorang Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi Gerindra yang baru saja dinobatkan sebagai Bapaknya Para Petani, Ismunandi Sofyan, S.E., menyatakan wacana tentang Bank Nagari sensensitif jika dibawa oleh seorang Gubernur yang notabene adalah Pemegang Saham Pengendali PT. Bank Nagari, ke ranah publik.

“Karna yang kita takutkan pernyataan Gubernur tersebut mempengaruhi atau berisiko kepada reputasi Bank Nagari, yang bisa meruntuhkan nama baik dan kepercayaan pada bank tersebut, karena betapa kentalnya ikut campur pemegang saham. Perlahan tapi pasti, ini akan menggerus kepercayaan. Padahal, jantung bisnis bank adalah kepercayaan. Dalam konteks kepercayaan inilah sebuah bank sangat riskan (beresiko tinggi) terhadap berbagai isu, opini yang berkembang di tengah masyarakat,” katanya di Novotel Bukittinggi, pada Kamis, (10/3/2022).

Ia pun menambahkan bahwa jangan sampai pernyataan Gubernur meruntuhkan nama baik dan kepercayaan pada bank kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini. Apalagi Bank Nagari saat ini telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ini bisa dibuktikan market share dana dan kredit di Sumbar didominasi oleh PT. Bank Nagari di atas 35%.

“Penguasaan pasar (market share) perbankan di Sumatera Barat, PT. Bank Nagari telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ini bisa dibuktikan market share dana dan kredit di Sumbar didominasi oleh PT. Bank Nagari di atas 35%. Tidak ada bank lain yang ada di sini yang menguasai pasar keuangan di atas 35% selain PT. Bank Nagari. Jangan sampai pernyataan Gubernur meruntuhkan nama baik dan kepercayaan pada bank kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini. Kebijakan konversi bank jelas – jelas merupakan ranahnya internal Pemegang Saham dan Pengurus Bank serta stakeholder lainnya seperti DPRD dan OJK. Dan juga harus memenuhi 16 syarat perbankan,” tambahnya.

Ismunandi Sofyan pun mengungkapkan, bahwa sebenarnya untuk PT. Bank Nagari juga sudah melayani kegiatan keuangan Syariah sejak 1 dekade terakhir. Biarkan masyarakat yang memilih.

Selain itu, politisi senior Gerindra Sumatera Barat ini juga berharap agar Gubernur Sumatera Barat tidak hanya fokus kepada Bank Nagari saja karna masih banyak BUMD-BUMD lainnya, pada umumnya merugi sampai saat ini.

“Kami dari legislatif berharap agar Gubernur Sumatera Barat tidak hanya fokus kepada Bank Nagari saja karna masih banyak BUMD-BUMD lainnya, pada umumnya merugi sampai saat ini. Karna ditemui fakta bahwa PT. Bank Nagari satu-satunya BUMD yang bisa menghasilkan keuntungan untuk propinsi, kota dan kabupaten melalui pembaian devidennya tiap tahun, sedangkan BUMD-BUMD lainnya, pada umumnya merugi sampai saat ini,” tutup politisi yang baru saja menjadi salah satu inisiator adanya jalan alternatif selain Kelok 44 di Nagari Maninjau, Agam ini.(*)

 

Ikuti kami juga dihalaman Google News

Bagikan: