
Ade Rezki Pratama, S,E,.M.M Hadiri Sosiallisasi Percepatan Penurunan Stuting Bersama Mitra
Bukittinggi, lensasumbar.com – Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama, S,E,.M.M hadiri acara Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja Tahun 2022 yang diadakan di pondok pesantren H. Muhammad Nadis Gulai Bancah kota Bukittinggi, Rabu 27 April 2022.
Kehadiran Ade langsung di sambut dengan tari ‘ Pasambahan’ yakni tari tradisional dari Minang, Sumatera Barat.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala BKKBM propinsi Fatmawati,ST, M.Eng, Tati asmarni kepala dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (p3a p2kb), Andri Gustima Lurah Kubu Gulai Bancah,
pimpinan pondok pesantren ustad Novrizal beserta masyarakat.
Dalam sambutannya Anggota dewan Ade Rezki mengungkap hal ini dalam sosialisasi dan advokasi penanggulangan stunting bersama komisi IX DPR .
Ade Rezki Pratama menyatakan pihaknya akan mendukung segala upaya penurunan stunting yang dilakukan BKKBN Sumbar ini.
Ia juga menyampaikan bahwa stanting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
“Namun untuk di ketahui dalam perkembangan mengatakan, Anak stanting sudah tentu pendek, tapi anak pendek belum tentu stanting. Menguraikan
“Cara pencegahan stunting adalah dengan cara makan makanan bergizi dan pola hidup yang sehat agar anak tumbuh tinggi dan cerdas,
Melakukan pendampingan pemeriksaan kesehatan kehamilan minimal 10 x 3 memastikan kelengkapan diputar melalui surveilans ibu hamil dan janin minimal 5×4 melakukan konseling tentang kehamilan yang sehat.
“Sementara itu Kepala BKKBM propinsi Fatmawati,ST, M.Eng Menjelaskan’ menguraikan bahwa stunting di Bukittinggi itu sudah di angka 19% nya, sudah di bawah 20% ,berarti sudah dibawa dari toleransi dari badan kesehatan dunia atau WHO” dimana toleransi dari WHO, yakni angka stunting di suatu wilayah itu berada di angka 20% sehingga kalau 900% berarti Bukittinggi ini sudah bisa sudah berada di bawah toleransi sudah bisa mengatasi stanting,”terangnya.
Ia memnambahkan pencegahan stanting agar setiap calon pengantin dipersiapkan secara wawasan dan mental agar melahirkan generasi-generasi hebat.
“Pencegahan stunting dapat dimulai dari mempersiapkan calon pengantin. Pasangan yang akan menikah tentu harus diberi pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujarnya
“selain itu untuk pemberian ASI selama enam bulan pertama, makanan pendamping ASI, dan pemberian vitamin. Jika nutrisi selama 1.000 HPK tidak terpenuhi maka tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Semoga target-target yang telah disepakati bersama ini bisa segera direalisasikan,” harap nya.
“yang tidak kalah penting untuk ditekankan oleh setiap orangtua, BKKBN, serta dinas terkait adalah menyukseskan kelahiran. dan peran Ade Rizki yang mana sebagai anggota DPR RI yang telah memperjuangkan kepentingan-kepentingan kita warga Indonesia yang dianjurkan dalam program ini.” Ucapnya.(Nia/Hendra)