Bukittinggi – Tim rombongan akademisi Universitas Islam Riau (UIR) memberikan apresiasi terhadap Universitas Fort de Kock (UFDK) Bukittinggi dalam rangka memperjuangkan uji kompetensi (UKom) mahasiswa bidang studi kesehatan, hingga melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Islam Riau, Prof. Dr. Syafrinaldi, SH, MCL saat berkunjung ke Universitas Fort de Kock Bukittinggi, pada Sabtu 3 Mei 2025.

Foto: Kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi UFDK dengan UIR.

 

Menurut Syafrinaldi, UIR selalu melakukan pengembangan serta kerjasama dengan berbagai kampus-kampus di dalam maupun di luar negeri dan salah satunya dengan UFDK.

“Perjuangan para akademisi Universitas Fort de Kock ini patut dicontoh dan nantinya akan memberi kemudahan bagi kampus-kampus lain. Makanya kita ingin belajar dari UFDK karena kita juga akan buka bidang studi kesehatan, fakultas kedokteran dan fakultas kedokteran gigi,” katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut Rektor UIR menambahkan bahwa telah terjalin kerjasama antara UIR dengan UFDK. Kerjasama ini diharapkan komitmen dari unsur pimpinan, mulai dari Rektor, Wakil Rektor hingga masing-masing Prodi dalam rangka mencapai akreditasi dan ketentuan-ketentuan yang sudah diberlakukan oleh negara atau Kementerian.

“Kerjasama ini berpedoman kepada Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga pilar utama, pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Kedepannya bisa juga dosen UFDK ngajar ke UIR, pertukaran mahasiswa begitu juga sebaliknya, dan kerjasama penelitian,” ujar Rektor Universitas Islam Riau.

“Apalagi di zaman era teknologi ini, pertukaran mahasiswa dari masing-masing kampus tidak harus datang kesini, bisa melalui daring, sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Prof. Dr. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, Mkes merasa tersanjung dengan kehadiran para akademisi dari UIR.

 

“UIR kan sudah berjalan 62 tahun, datang dengan tim yang lengkap mau hadir kesini sementara universitas kita baru 6 tahun, namun stikes kita sudah berjalan selama 20 tahun,” ungkap Rektor UFDK.

Tambah Evi, sebenarnya kita yang harus banyak belajar dengan UIR dengan prodi yang banyak sekali. Jadi banyak hal yang bisa kita sinergikan.

“Terutama tentang adanya rencana UIR yang akan membuka prodi kesehatan, tentu banyak hal yang harus dipersiapkan. Termasuk hasil-hasil penelitian kita yang bisa dijadikan feedback bagi pemerintah kabupaten/kota,” ucap Evi Hasnita.

Akhir pertemuan antara UFDK dengan UIR berlangsung penandatangan kerjasama dan saling tukar cenderamata di Gedung S2 Prodi Kesehatan Universitas Fort de Kock Bukittinggi. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *