Bukittinggi lensasumbar.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia  (Komjen) Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M  mengadakan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat, sekaligus temu ramah bersama seluruh jajaran Pemko Bukittinggi di Pendopo Rumah Dinas Walikota Bukittinggi di Jalan Perwira Belakang Balok, Bukittinggi, pada Jum’at (11/2).
Dalam acara tersebut, dimulai dengan jamuan makan malam  dan pagelaran kesenian, dengan dihadiri Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi, Ketua DPRD Beni Yusrial., S.iP, Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi Drs. Martias Wanto., MM, LKAAM, seluruh Camat dan Lurah serta jajaran Forkopimda.

“Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota menyampaikan bahwa Bukittinggi kota kecil tapi memang beban mental cukup luar biasa karena namanya yang begitu besar dan mendunia.

“Bukittinggi menjadi daya tarik para wisatawan dengan Jam Gadangnya. Dibuat lima 5 tingkat yang melambangkan 5 jorong 40 nagari disekitar Kota Bukittinggi.  Sehingga dikatakan Bukittinggi koto rang Agam,” ujar Marfendi, yang biasa di sapa Buya ini pada Jumat malam (11/2/22).

Lebih jauh Buya menjelaskan,  penduduk Kota Bukittinggi dimalam hari 125.000 orang, tapi disiang hari bisa mencapai 300.000 orang karena tujuan orang datang ke Bukittinggi untuk berpariwisata hampir seluruh dunia datang kesini.

“Ini menjadikan daya tarik yang luar biasa bagi pengguna narkoba di Kota Bukittinggi,” ungkapnya.

Ia beharap dengan kedatangan Kepala BNN  RI ke Bukittinggi membawa perubahan untuk mengurangi peredaran Narkotika.

Sementara itu, Kepala BNN RI Petrus Reinhard dalam arahannya mengatakan, pihaknya akan melaksanakan program  yang disebut Desa Bersinar arti Desa bersih Narkoba.

“Dari hasil prevalensi tahun 2019 tingkat penggunaan narkoba di  Indonesia adalah 1.8 % dan tahun 2021 1.95% selama covid 19 naik  0.5%,”  jelas Petrus Reinhard.

Sehingga ini  menjadi catatannya selama memimpin, tingkat peredaran narkoba menurun kecuali pengguna perempuan sedikit naik.

“Dengan Percepatan Pelaksanaan program_P4GN dan pembentukan BNNK kota Bukittinggi akan mengurangi penyebaran narkoba di kota Bukittinggi,” harapnya

“Saya mendapatkan informasi dari Kapolres  Selama 4 hari ini hampir setiap hari menangkap para pengguna Narkotika,” ujarnya.

Reinhard menambahkan, secara kuantitatif kualitatif masuknya narkotika terutama metamfetamin dari golden triangle yaitu Thailand, Myanmar dan Laos serta Afganistan, Pakistan,dan Iran cukup besar sehingga harus diwaspadai.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan saling bertukar cenderamata, Wakil Walikota serta Ketua DPRD Kota Bukittinggi mendapat jaket dari Kepala BNN .(***)

Ikuti kami juga dihalaman Google News

Bagikan: