
Pasaman Barat, lensasumbar.com – Habis puasa enam (6) ada tradisi turun menurun di Kabupaten pasaman barat( pasbar) kususnya di kecamatan pasaman yakni manjalang buya lubuk landur,teradisi ini terus dijaga dari generasi ke generasi berikutnya di daerah tersebut
Majalang buya lubuk landur ini di buka langsung oleh bupati pasaman barat, H. Hamsuardi di kantor wali nagari aua kungning , selasa(10/5-2022)Iringan jalan kaki bundo kanduang yang manjunjuang jamba, di iringi oleh bupati Hamsuardi dan anggota DPRD, Niniak Mamak,KAN dan alim ulama unsur masyarakat adat dan stakeholder terkait lainya.
Kegiatan tersebut merupakan teradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menghormati Syeh buya lubuk landur, jorong lubuk landur ini menjadi salah satu pusat pengembangan agama islam di pasaman barat, sejak masuk islam di ke Nagari aua kuning boleh dikatakan pusat islam di pasaman barat terletak di jorong lubuk landur.
Acara adat ini di laksanakan di surau buya lubuk landur( mushala) Buya lubuk landur yang biasanya di adakan di hari raya ke (6) pasca lebaran
Surau ini di dirikan oleh buya lubuk landur yang di manfaatkan masyarakat selain untuk beribadah sehari hari juga untuk basuluak pada waktu waktu tertentu
diluar acara tradisi manjalang buya lubuk landur,banyak masyarakat mendatangi untuk memenuhi hajat ketempat ini, kokon katanya dengan berkunjung ke makam buya akan dikabulkan doa nya, ada juga yang hanya berkunjung untuk berwisata maupun dari dalam maupun diluar daerah lubuk landur
Dengan adanya teradisi tersebut bupati Hamsuardi memintak masyarakat terutama anak laki laki untuk mempersiapkan diri menjadi niniak mamak, sehingga tradisi terus berjalan setiap tahunnya.
Memang dua tahun terakhir tidak
Dilaksanakan kerena pandemi covid-19 alhamdulillah sekarang dilakukan dan berjalan dengan lancar
Saya harapkan kegiatan ini terus dijaga dan dilanjutkan tahun ke tahun
Mengingat untuk mempeerat silalrahmi dengan masyarakat di pasaman barat, kata Hamsuardi
Bupati mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan kegiatan manjalang buya lubuk landur tersebut.sehingga terlihat adat basandi Syara’ Syara ‘
basandi kitabbullah terpelihara dengan baik di pasbar.
Adat mamakai Syara’ mangato harus terus kita pelihara di bumi mekar tuah basamo ini, katanya
Bukam itu saja lanjutnya, kegiatan ke agamaan yang dilakukan di surau lubuk landur juga laras dengan program pemerintah daerah setempat
Seperti hafiz al -quran mengaji di setiap rumah di pasbar
Magrib mengaji dan hafiz AL-Quran
Untuk anak2 SD dan SMP diharapkan bisa belajar dengan baik di pasaman barat. Katanya( Doni )