Pessel LENSA SUMBAR com.–Kepada pasangan calon (Paslon) dan masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi bohong atau hoax selama masa kampanye.
Harapan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Pessel, Dani Sopian, kepada wartawan Selasa (19/11) di Painan, agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang berkualitas dan memberikan kecerdasan kepada masyarakat yang sudah memiliki hak pilih benar-benar terwujud pada 27 November 2024 nanti di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
“Sampaikanlah informasi yang benar dan menyejukkan melalui visi misi yang diusung oleh Paslon, maupun oleh tim sukses dan juru kampanye (Jurkam) saat berorasi dan bermedia sosial di masa kampanye yang sedang berjalan saat ini,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa di Pessel ada dua kandidat calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Wabup) yang bertarung pada Pilkada serentak nasional 27 November 2024 nanti.
“Dari dua kandidat ini masyarakat sudah tahu mana Paslon yang suka menyebarkan informasi bohong, dan mana yang tidak,” katanya.
Dua pasangan calon itu adalah Rusma Yul Anwar-Nasta Oktavian (RA-Nasta) nomor urut 1, dan pasangan Hendrajoni-Risnaldi Ibrahim (HJ-RI) nomor urut 2.
“Dua kandidat ini merupakan pasangan incumbent karena telah sama-sama pernah memimpin Pessel dengan masa atau periode berbeda. Hendrajoni di masa kepemimpinannya 2016-2021, dan Rusma Yul Anwar 2021-sekarang. Karena kedua-duanya sama-sama memiliki nilai plus dan minus, maka itu akan dijadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan pilihannya pada 27 November 2024 nanti di bilik suara oleh masyarakat,” kata Dani lagi.
Beranjak dari suhu politik yang semakin menghangat saat ini, dia menilai itu hanyalah sebuah dinamika yang harus disikapi dengan bijaksana agar tidak menimbulkan pertikaian dan perpecahan di masyarakat.
“Saya berharap masyarakat bisa bersikap bijaksana dalam menanggapi semua isu yang ada di masa kampanye saat ini. Sebab semua pendukung dan simpatisan akan berupaya mencari kelemahan untuk menjatuhkan saingannya, bahkan sampai menyebarkan informasi hoax sebagaimana saya jelaskan tadi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan di lapangan pada lima daerah pemilihan (Dapil) yang ada di Pesisir Selatan. Kecenderungan masyarakat dalam menentukan pilihannya pada Pilkada 2024 ini lebih besar mengarah kepada pola fanatisme disamping juga rasionalisme.
Rasa fanatik atau fanatisme ini muncul karena dua kandidat yang bertarung saat ini telah dirasakan oleh masyarakat pola, program, dan kinerja kepemimpinannya.
Ditambahkan Dani lagi bahwa kepedulian dan kepekaan sosial seorang pemimpin merupakan salah satu yang juga dinilai oleh masyarakat terhadap orang yang memimpinnya.
Karena nilai ini telah dikantongi oleh masyarakat Pessel terhadap dua kandidat yang berkompetisi, sehingga masyarakat sulit untuk dipengaruhi dalam menjatuhkan hatinya berdasarkan keinginan orang lain.
“Dari itu saya berharap masyarakat jangan diprovokasi dengan berita hoax yang dimunculkan selama kampanye, dan meminta masyarakat agar mencari kebenarannya supaya informasi hoax itu tidak sampai menyesatkan dan merugikan orang lain,” tutupnya .(AB)