Bukittinggi – Khawatir pengerjaan proyek Gedung Perpustakaan Bukittinggi dengan nilai kontrak 7,9 milyar rupiah tidak sesuai dengan target kerja, Anggota DPRD kota Bukittinggi, Yundri Refno Putra, Amrizal dan Andre Kresna Putra melakukan sidak ke lokasi. Proyek Gedung Perpustakaan Bukittinggi tersebut dilaksanakan oleh kontraktor CV. Cakrawala Perkasa dan pengawasan dari PT. Synpra Engineering Consultant.
Hal ini dilakukan Anggota DPRD kota Bukittinggi pasca menerima informasi masyarakat tentang adanya pengecoran tiang gedung perpustakaan Bukittinggi yang kurang bagus, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Menurut Ketua Komisi III DPRD kota Bukittinggi, Yundri Refno Putra, kami menjalankan fungsi pengawasan dari DPRD atas pengaduan masyarakat tentang berita pembangunan gedung perpustakaan pengecoran beton yang tidak bagus.
Ditambah lagi adanya keterlambatan pengerjaan dari pelaksana, ini merupakan kelalaiannya dan setelah kita sidak dilokasi pengawas mengatakan sudah mengingatkan.

“Kami sudah katakan dan mendesak agar mempercepat pengerjaan tanpa mengurangi kualitas atau mutu bangunan karena batas waktunya sudah hampir habis apalagi bobot kerjanya baru mencapai 53% di minggu kemarin, dan di minggu ini baru 58%,” ujarnya.
Lanjut Refno, kita sudah katakan kepada PPK dari Dinas PUPR agar memberikan progres kerja setiap minggunya kepada kita (anggota DPRD kota Bukittinggi) karena kita tidak ingin ada putus kontak.
Selain itu, Refno mengingatkan agar pelaksana dan pengawas untuk serius melaksanakan pembangunan gedung. Kita yakin gedung perpustakaan ini akan bermanfaat untuk masyarakat kota Bukittinggi khususnya dibidang pendidikan.
Masih dalam kegiatan sidak, Andre Kresna Saputra yang juga anggota DPRD kota Bukittinggi mengatakan, dengan adanya pengurangan dana transferan dari pemerintah pusat, jangan sampai nanti jadi beban APBD Bukittinggi.
“Sumber dana pembangunan gedung ini kan dari pusat, jangan disia-siakan. Dengan sisa waktu yang masih sekitar 5 mingguan, karena kalau terlambat nanti akan berdampak dan jadi beban APBD kota Bukittinggi,” kata Andre Krisna.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD kota Bukittinggi, Amrizal menambahkan kontraktor meskipun teman atau kerabat walikota Bukittinggi sekalipun, seharus tidak perlu disampaikannya, siapapun. Apalagi yang menyampaikan pelaksana (kontraktor), tidak baguslah.

Dengan adanya berita sebelumnya, tentang pengecoran bentangan tulang beton yang dinilai agak kropos, tapi sesuai keterangan pelaksana sudah diperbaiki.
“Harapan kami, hendaknya pekerjaan ini sesuai target. Dengan waktu kerja kurang lebih 5 bulan, baru mencapai 53% di minggu kemarin. Kami nilai sudah ada keterlambatan,” terangnya.
“Apalagi menjelang batas waktu penyelesaian kontrak kerja yang tidak lama lagi, kuncinya pelaksana harus menambah tenaga kerja,” tegas Amrizal.
Menanggapi hal tersebut, Direktur CV. Cakrawala Perkasa, Gun Ahmad, kontraktor pelaksana gedung perpustakaan kota Bukittinggi menyampaikan, bahwa struktur bangunan tidak ada masalah, hanya ada begisting yang lepas sehingga terlihat ada coran yang keluar dan sudah di benahi.
“Begisting saja yang lepas pak, sehingga corannya keluar, secara struktur bangunan tidak masalah, itu sudah kita benahi. Dan untuk progres kerja dalam minggu ini sudah mencapai 60%,” ungkapnya.
Tambah Ahmad, pembangunan gedung perpustakaan ini dibangun sebanyak 2,5 lantai ini terkendala pada faktor cuaca dan bahan bangunan yang dipesan dari pabrik yang butuh waktu untuk sampai disini.
“Ya kami berharap doa dari masyarakat Bukittinggi pekerjaan ini dapat selesai sesuai dengan target yang diberikan ke perusahaan saya. Kita memang ada adendum, wajar-wajar saja awalnya tanggal 6 Desember yang akhirnya berubah kontrak kerja sampai tanggal 21 Desember,” ungkapnya.
“Gangguan biasanya saat hujan ekstrem sehingga terganggu pekerjaan coran. Itu pernah terjadi saat kita sedang melakukan pengecoran cuaca hujan akhirnya kita tunda. Lalu kita pesan barang dari pabrik seperti bahan granit 1 slot (satu kode seri), butuh waktu untuk datang kesini,” jelasnya.
Harapan Gun Ahmad, mohon doanya dari masyarakat kota Bukittinggi agar sesuai target penyelesaian gedung perpustakaan ini.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PUPR kota Bukittinggi, Denovia Jamal mengatakan untuk mempercepat pekerjaan, material pabrikasi sudah diorder, dan untuk bagian struktur mudah-mudahan di hari Rabu depan sudah selesai.
Tambah Denovia Jamal, saat ini progres kerja sudah mencapai 58%, struktur bangunan sudah hampir tuntas, dilantai 1 sudah hampir 80%.
“Memang ada pengecoran yang mengelupas karena selimut beton yang mengelupas tapi sudah diperbaiki. Secara struktur bangunan tersebut tidak masalah,” pungkasnya.
Selanjutnya, kata Deno, dari waktu pengerjaan selama 7,5 bulan, kita masih optimistis karena dikerjakan siang dan malam. Memang sudah ada adendum ke dua untuk proyek ini, untuk penambahan waktu kerja. (*)











