BAWAN ,AGAM, LENSASUMBAR.COM – Secara umum Batagak pangulu bukan agenda rutin yang memiliki waktu tertentu melainkan bersifat kondisional dan fleksibel sesuai kebutuhan atau situasi masyarakat yang dinamis sehingga upacara Batagak pangulu hanya akan dilaksanakan apabila seorang penghulu adat sudah layak di ganti.
Minggu ( 5/12/21 )
Sebagaimana yang di Gelar pengurus Lembaga Kerapatan Adat Nagari ( KAN ) bersama ninik mamak nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam. Minggu 5/12-21.
Prosesi malewakan gala (gelar) Adat yang berlangsung di rumah pariuak timbago kaum Datuak Majo Kando, di jorong pudung, nagari bawan pada Minggu siang itu, di hadiri langsung oleh Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, S.Sos., M.M. Anggota DPRD Kabupaten Agam, Camat Ampek Nagari, Roza Syafdefianti, S.STP.M.Sc. Kapolsek Ampek nagari, Iptu, Alwizi, S.H. Danramil Kabupaten Agam, Mayor, Deswanto. Ketua Bamus nagari Bawan, Drs, Syamsudin, S.Pd. Walinagari Bawan, Kamiruddin, Walijorong se Nagari Bawan. dan Sejumlah pengurus KAN beserta Ninik mamak di beberapa nagari di kabupaten Agam.
Dalam sambutannya Ketua KAN Nagari Bawan A.DT. Kando Marajo menyampaikan, acara Batagak Panghulu/Datuak merupakan upacara adat Minangkabau yang sangat sakral. Dalam meresmikan seseorang menjadi penghulu harus melalui azas musyawarah dan mufakat terlebih dahulu dengan kaum. Pengangkatan atau peresmian penghulu tidak dapat dilakukan oleh keluarga yang bersangkutan saja, haruslah berpedoman kepada petitih adat
Ketua KAN Bawan, Adrian Datuak Kando Marajo, menambahkan bahwa pengukuhan Khairul, selaku pembawa gelar Adat dalam payuang Datuak Majo Kando, dan yopi eka anroni, telah Sah menurut tatanan Adat salingka nagari Bawan dan Adat di ranah Minang.
Dijelaskan, Pengangkatan penghulu dalam payuang Datuak Majo Kando, ini dalam adat disebut, dengan pedoman iduik bakarilaan, karena Sy.Dt. Majokando (Penghulu yang Lama) sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya, karena usia lanjut dan kesehatan yang tidak mengizinkan, maka jabatan itu diserahkan kepada penggantinya yang telah di sepakati melalui rapat kaum.
Prosesi ini yang akan memasangkan Saluak/peci kebesaran Adat di pasangkan langsung oleh Sy.DT.Majo Kando Yang lama Kepada Khairul DT.Majo Kando Yang Baru, dan Keris di pasangkan oleh Aprianto,S.Pd.MM.DT.Tan Majo Lelo Ninik Mamak Basa Barampek Nagari Bawan.
Minggu ( 5/12/21 )
padaaangkek rajo, sakato alam, maangkek penghulu sakato kaum” sesuai dengan tatanan Adat Salingka Nagari.
Minggu (5/12/2021)
A.DT. Kando Marajo menegaskan, Pangulu di Minangkabau adalah pemimpin kaum. Beliau diangkat oleh sanak kemenakannya. Gelar Sako dan Pusako yang disandangnya merupakan gelar turun-temurun, dari niniak turun ka mamak, dari mamak turun ka kamanakan.
Minggu (5/12/2021)
Nagari Bawan memakai Tatanan Adat Koto Piliang. Bapucuak ba Andiko badulu bakudian. Jangan mentang-mentang kita merasa nan tuo, merasa yang berkuasa dan sebagainya lalu berbuat sesuka hati Tanpa memikirkan tatanan Adat minang Kabau khusus nya Adat Salingka Nagari Bawan,” tutur Ketua KAN.
Ia berharap kepada Ninik mamak yang sudah dikukuhkan, jadilah Ninik Mamak yang amanah peduli pada nagari berbudi luhur dan mempunyai tingkah laku yang baik dan tutur kata yang sopan. Sehingga menjadi panutan di dalam nagari, jadi dambaan oleh anak kemenakan, dalam kehidupan sehari-hari harus berprinsip ke yang benar.
“Manimbang samo barek, mambagi samo banyak, lamak dek awak katuju dek urang.kusuik nan kamanyalasai karuah nan mampajaniah.
A.Dt. Kando Marajo berpesan kepada Khairul DT.Majo Kando untuk merajut mempererat hubungan bersama anak Kemenakan, kok ado nan ta lupo tolong dikanakan, tatingga tolong di jemput kembali, tacicie tolong dipiliah, tetap jalin tali silahturahmi. Mari bersama- Sama kita bangun nagari yang kita cintai ini. sebutnya.Minggu (5/12/2021)
Pada hari ini Khairul yang sebelum nya memegang gelar Panungkek DT.Majo Kando sekarang sudah resmi menyandang gala DT.Majo Kando basuluah matohari balanggang mato rang banyak, kuah nyo alah dikacau dagiang alah dilapah, disaksikan oleh Ninik Mamak se Bawan. tagak lah samo tinggi duduak lah samo randah dengan Ninik Mamak se Nagari Bawan, ” kata tokoh adat ini.
Pangulu di bumi Minangkabau memiliki peranan yang amat penting dalam kehidupan bermasyarakat di Minangkabau, seorang Pangulu diharuskan untuk menjadi suri tauladan baik untuk kaum maupun kampungnya sendiri.
minggu (5/12/2021)
Sejalan dengan itu, Ketua KAN Nagari Bawan A.DT.Kando Marajo memberi ucapan selamat kepada panghulu yang telah dilewakan gala. “Kami berharap acara ini dapat menguatkan marwah panghulu berdasarkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” tutupnya.
Khairul DT.Majo Kando yang ditemui media Lensasumbar.com menyampaikan terima kasih kepada Pusako dan Anak Kemenakan yang telah memberi kepercayaan kepada dirinya menyandang gelar Adat DT.Majo Kando
“Dengan dukungan anak kemenakan, saya yakin mampu mengemban amanah ini. Saya ucapkan terima kasih dari lubuk hati paling dalam kepada anak kemenakan yang telah memberi kepercayaan atas jabatan ini. Insya Allah akan saya jaga amanah ini dengan baik,” kata Khairul DT.Majo Kando dengan semangat. Minggu (5/12/2021)
Diakhir pembicaraannya Khairul DT.Majo Kando juga berterima kasih kepada panitia acara yang berkerja siang malam untuk mensukseskan acara ini. Terkhusus Buat seluruh para tamu undangan dan saya sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Agam Drs.H. Andri Warman,MM yang sudah menyempatkan hadir.
Bupati Agam Drs.H. Andri Warman,MM. dalam kesempatan itu menyampaikan, “ menyandang gelar penghulu sebagai simbol karakteristik adat yang merupakan sebuah amanah jabatan kepala kaum dalam adat dan budaya Minangkabau. Sebagai penghulu adat tentunya mampu menjadi tauladan bagi anak kemenakan dari kaum suku yang di pimpin”.sebutnya.
Minggu (5/12/2021)
Bupati Agam Drs.H.Andri Warman,MM menambahkan, “ pemkab Agam amat mengapresiasi kegiatan alek batagak gala ini sebagai simbol adat dan budaya yang harus dilestarikan. Saat ini begitu banyak gala adat penghulu yang talipek, terbenam karena ketidak mampuan masyarakat kaum menyelenggarakan alek batagak gala.” tambahnya
Minggu (5/12/2021)
“ Kedepan ini memang harus menjadi pemikiran, bagaimana peran ninik mamak penghulu dalam kaum dapat berperan lebih baik lagi, sehingga persoalan yang terjadi ditengah –tengah masyarakat dapat terselesaikan secara adat dan budaya itu sendiri. Sesungguhnya ini akan mengurangi beban pemerintah,karena untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan yang baik, butuh dukungan dan kreatifitas masyarakat dalam menghadapi persoalan ada ditengah-tengah masyarakat tersebut.” Tutupnya
( Aditiawarman )
Editor:Redaksi