Bukittinggi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab Agam) berharap kedepan bisa mewujudkan Program Unggulan Bupati Agam, Benni Warlis yakni AGAM SEHAT bersama Universitas Fort de Kock Bukittinggi. Kerjasama antara Pemkab Agam dengan Universitas Fort de Kock (UFDK) Bukittinggi telah terjalin sejak tahun 2023.

Adapun bentuk kerjasama yang pernah dilaksanakan diantaranya adalah di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Agam, Rahmad Lasmono, A.P., S.Sos, usai pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Agam dengan Akademisi UFDK di Bukittinggi, pada Senin, 05 Mei 2025.

“Sudah ada 90 orang pegawai Pemkab yang melaksanakan pendidikan disini, sudah ada yang tamat dan ada juga yang masih belajar. Ini dibidang pengembangan sumberdaya manusia ASN,” ucap Rahmad.

 

Foto: Pertemuan di gedung S2 Prodi Kesehatan  Universitas Fort de Kock Bukittinggi.

Selain itu, kata Rahmad, ada juga kerjasama dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, yang mana dapat mewujudkan Program Unggulan Bupati Agam saat ini, Pak Benni Warlis yakni AGAM SEHAT.

“Ini perlu adanya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi khususnya dengan Universitas Fort de Kock untuk mewujudkan Agam Sehat. Salah satu bentuk yang bisa dilakukan adalah pelayanan kesehatan atau upaya pengobatan yang dilakukan untuk menyembuhkan atau mengurangi penderitaan akibat penyakit, (kuratif),” katanya.

Sebagaimana termuat dalam UU No. 36 Tahun 2009 yang telah direvisi dalam UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan suatu alat dan/atau tempat untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

“Harapannya berkurang kunjungan pasien ke puskesmas atau rumah sakit sehingga penggunaan anggaran pemerintah daerah bisa ditekan. Sementara, saat ini anggaran jaminan kesehatan masyarakat yang perlu kita bayar ke BPJS sebesar Rp. 33 milyar per tahun, cukup besar,” ungkapnya.

Foto: Penyerahan cendramata. (kiri-kanan: Pimpinan Yayasan UFDK Windasnofil, Kepala Bappeda Kab. Agam Rahmad Lasmono, Rektor Universitas Fort de Kock Bukittinggi Evi Hasnita.)

Menyikapi hal tersebut, Rektor Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Prof. Dr. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, Mkes, Universitas Fort de Kock Bukittinggi mengatakan bahwa sebenarnya kerjasama kita sudah terjalin ya pak, kita sangat peduli dan senang sekali berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Agam.

“Kita akan selalu siap berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah manapun terutama pemerintah Kabupaten Agam dalam rangka mewujudkan program unggulan Bupati Agam, yakni Agam Sehat.” tegas Rektor Universitas Fort de Kock Bukittinggi.

 

Lanjut Rektor Universitas Fort de Kock, terutama untuk pencapaian Tridharma Perguruan Tinggi. Dan itu sudah kita mulai dari praktek mahasiswa, pembinaan wilayah seperti KKNT di beberapa Nagari yang sudah menjadi binaan kita, serta KKN mitigasi bencana.

KKNT Mahasiswa adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata Tematik mahasiswa, yaitu program pendidikan yang memberikan pengalaman belajar di tengah masyarakat di luar kampus. Program ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

 

“Setelah kita melakukan KKNT di Nagari binaan tidak langsung ditinggal, tapi ada pembinaan selanjutnya. Itu yang menjadi pencapaian mahasiswa di Nagari binaan itu, dan setelah itu baru membangun pembinaan di Nagari berikutnya,” jelas Eva Hasnita. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *