Masyarakat Galang Dana Untuk MTQ, Akmal : Pemda Seharusnya Malu

Meranti, lensasumbar.com – Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) adalah ajang keagamaan tunjuk kelebihan suatu daerah dari bidang keagamaan, banyak pertandingan keagamaan yang di lombakan dalam kegiatan ini yang rutin di laksanakan setiap tahunnya mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan internasional untuk menyelamatkan generasi Qur’ani.

MTQ tingkat Provinsi Riau kali ini akan di laksanakan di Kab. Rokan Hilir pada 24 juni mendatang, tentunya kegiatan ini sebagai ajang bergengsi di bidang keagamaan yang akan di perlihatkan oleh 12 kabupaten kota se provinsi Riau.

Tetapi ada yang menarik pada MTQ tingkat Provinsi Riau kali ini, bahwa kabupaten kepulauan Meranti tidak mengirimkan kafilah nya karena alasan yang tidak jelas.

Atas ketidak ikut sertaan kafilah Meranti dalam kegiatan MTQ tersebut mendapat kritikan dari Akmalul Hadi selaku Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Merbau (HIPMAM).

“Saya merasa aneh dengan Pemerintah Daerah hari ini yang tidak memberangkatkan kafilah Meranti untuk mengikuti MTQ tingkat provinsi Riau, Saya menilai representasi dari yang di sampaikan oleh Bupati Meranti di setiap pertemuan selalu ingin menjadikan Meranti kabupaten Qur’ani, anak anak di suruh mengaji di masjid, memahami dan membumikan Al-Quran, tetapi beliau malah melakukan keputusan yang berbalik arah dari program yang di sampaikan nya”. Ucap Akmalul Kepada media lensasumbar.com pada (Sabtu, 11 Juni 2022).

“Apapun alasan yang di sampaikan oleh Pemda itu bukan lah alasan rasional, kalau bicara nya anggaran kegiatan, pemberangkatan kafilah ini bukan di lakukan sekali dua, tetapi setiap kali melakukan MTQ kita terus menganggarkan, kenapa malah tahun ini tidak di anggarkan? Ini sebagai bukti nyata bahwa Bupati Meranti tidak mempunyai komitmen untuk menjadikan Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi Kabupaten yang baldatun toyyibatun warrobbun Ghofur. Bagaimana kita akan maju, kalau pemerintah daerah tidak support untuk hal hal seperti ini”. Ujarnya.

Ketidakikutsertaan Kab. Kepulauan Meranti dalam ajang MTQ tingkat Provinsi Riau ini banyak menuai polemik dan rasa simpati di kalangan Masyarakat.

Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, rasa simpati masyarakat akan hal ini sampai-sampai di buktikan dengan melakukan kegiatan aksi galang dana untuk mensupport pemberangkatan khafilah dari Meranti agar bisa ikut serta.

“Saya pribadi mengapresiasi penuh gerakan yang di lakukan masyarakat hari ini, lebih besar kepedulian dan keinginan masyarakat daripada pemerintah daerah. Tapi di satu sisi, ini juga menjadi tamparan tersendiri untuk Pemda karna tidak mampu membiayai kegiatan ini, apalagi ini kegiatan keagamaan”. Tambah Akmalul.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap Kabupaten tercinta, Yoldi Asadi selaku Wakil Ketua HIPMAM juga memberikan kritikan.

“Pemerintah daerah terlalu banyak melakukan kerja sama sana-sini, sampai tidak mau menganggarkan untuk kegiatan MTQ ini. Nampaknya Pemda lebih mementingkan kegiatan-kegiatan seremonial untuk meningkatkan eksistensi diri, apalagi kita tau Bupati Meranti telah mendeklarasikan ingin menjadi gubernur Riau nanti nya”. Ucap Pria yang akrab di sapa Yoldi.

“Ini bukan saja permasalahan di Pemerintah Daerah, tetapi juga permasalahan di legislatif sebagai fungsi kontrol terhadap kebijakan daerah, Harusnya DPRD angkat bicara Atas perihal ini, kenapa Meranti tidak memberangkatkan kafilah nya untuk mengikuti MTQ tingkat provinsi tersebut. Apakah tidak ada anggaran atau anggaran di pindahkan untuk kegiatan kegiatan seremonial”. Ujarnya.

“Saya juga menilai DPRD lemah dalam menjalankan fungsinya, apa karena masalah porsi keuangan di DPRD meningkat, sehingga anggaran pokir di perbesar kan. Makanya DPRD juga enggan angkat bicara, karena mulut dan perut sudah terisi semua”. Tutup Yoldi (Firman).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *