PESSEL LENSA SUMBAR com.–Kurang dari 24 jam pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak nasional tanggal 27 November 2024 akan digelar, pengakuan mengejutkan datang dari salah seorang penerima kartu BPJS Pasisia Rancak.

 

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Abenk, tokoh masyarakat Pancung Soal terungkap bahwa distribusi kartu BPJS tersebut diduga tidak murni sebagai bantuan sosial, melainkan disertai permintaan untuk memberikan dukungan politik kepada pasangan calon 01, RA-Nasta, dalam Pilkada.

 

Abenk mengungkapkan bahwa aksi semacam ini mirip dengan strategi politik sebelumnya yang dikenal sebagai “alua-alua jilid dua.” Ia menilai langkah tersebut bertujuan untuk memanfaatkan program bantuan sosial sebagai alat barter suara.

 

“Kita harus terbuka kepada masyarakat, biar mereka tahu bahwa distribusi kartu BPJS Pasisia Rancak ini ternyata ada syaratnya. Mereka diminta memberikan suara kepada 01. Ini jelas-jelas aksi politik alua-alua jilid dua dari Pak Uwo,” tegas Abenk, menyindir pihak yang diduga menjadi dalang di balik praktik tersebut.

 

Abenk juga meminta Afrizal, salah satu penggiat media di Pesisir Selatan, untuk menindaklanjuti informasi ini dengan menggali lebih dalam pengakuan dari penerima manfaat kartu BPJS tersebut.

 

Dia Ia berharap masyarakat bisa lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh politik transaksional yang merugikan demokrasi.

 

“Ini harus disampaikan secara terbuka. Jangan sampai masyarakat terus-terusan terjebak dalam pola lama seperti ini. Politik semestinya bersih dari praktik-praktik seperti itu,” tambah Abenk.

 

Sementara itu Al 40, warga Kampung Tanjung Batang Kapas, Nagari Inderapura Barat, Kecamatan Pancung Soal, sebagai penerima kartu BPJS Pasisia Rancak ketika ditanya Selasa (26/11) mengatakan bahwa beberapa bulan lalu dia mengurus BPJS ke Painan melalui adiknya.

 

“Namun tiba-tiba saja Senin (25/11) sekitar pukul 17.00 WIB, datang seseorang mengantarkan kartu BPJS dengan sertai kartu Paslon nomor urut 1 RA-Nasta. Sehingga saya kaget dan bertanya sendiri, mengapa data saya ada sama PSM,” ungkapnya.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait, termasuk tim sukses pasangan 01 RA-Nasta, belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan ini.

 

Namun, kabar ini sudah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Pesisir Selatan, yang berharap proses politik berjalan dengan lebih jujur dan adil tanpa ada tekanan atau janji-janji bantuan bersyarat. (AB)

Ikuti kami juga dihalaman Google News

Bagikan: