
Agam – Maninjau adalah salah satu danau terindah di Sumatera Barat terletak di Kabupaten Agam. Sejak zaman Belanda, Maninjau merupakan destinasi wisata yang jadi unggulan karena banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatra Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km persegi yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Solok.
Namun jelang akhir tahun 2022 keramba jaring apung ikan petani keramba di Danau Maninjau terus mengalami kematian. Kematian ikan itu hampir terjadi di seluruh nagari di Kecamatan Tanjungraya. Terakhir, tercatat 250 ton ikan mati pada Kamis (30/12/2021). Hingga di hari jelang akhir tahun 2021, total ikan yang mati di danau tersebut sudah mencapai 1.705 ton.
Warga yang tinggal di pinggiran danau itu pun mengeluhkan bau busuk yang berasal dari ribuan bangkai ikan keramba jaring apung.
Danau Maninjau telah menjadi salah satu dari 15 danau prioritas pemulihan Kementrian Lingkungan Hidup. Danau Maninjau juga merupakan salah satu aset perairan umum daratan dari 54 juta hektar perairan umum di Indonesia.
Salah satu permasalahan utama di danau Maninjau adalah adalah akumulasi sedimen yang sudah tinggi selama 12 tahun terakhir. Jumlah sediman telah mencapai 50,8 juta m3 dengan laju pertambahan sedimen sebesar 5 cm/tahun yang meliputi luasan 3,66 km2 pada tepi-tepi danau.
Ditambah lagi keramba jaring apung sesuai daya tampung Danau Maninjau sebanyak 6.000 petak karena keramba jaring apung yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas. Akibatnya, sisa pakan ikan menumpuk jadi sedimen yang menyebabkan air danau tercemar.
Solusi yang lensasumbar.com peroleh dari hasil kajian dari para ahli dan perangkat daerah adalah untuk pemulihan danau Maninjau yang paling efisien adalah dengan mengurangi sumber utama pencemaran danau, yaitu keramba jaring apung.
Apabila kondisi Danau Maninjau kembali pulih, banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat ke depan. Jika air danau kembali bersih, wisatawan akan banyak berkunjung. Tentu ini jadi momen untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.(*)