LENSASUMBAR.COM, KAMPAR, – Ribuan Ikan dan habitat hewan air lainya mati secara mendadak. di wilayah Sungai Sekutu Kecamatan Tapung Kabupaten kampar diduga tercemar limbah pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung zat kimia berbahaya.

Mendapat kabar tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kampar (DLH) melalui Gakkum Lingkungan Hidup (LH) Kampar, Indra, serta LSM dan awak media, langsung ke lokasi melakukan peninjauan, di Desa Sumber Makmur dan Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tapung, Selasa 16-08-2022.

Sesampainya di lokasi, Gakkum LH dan rombongan langsung menelusuri sungai bersama warga sekitar menuju, ke titik lokasi yang menurut warga sebagai tempat pembuangan limbah dari PKS, yang diduga kuat menjadi penyebab tercemarnya air Sungai Sekutu.

“Sampai di lokasi kami langsung menelusuri aliran sungai bersama warga untuk melakukan pemeriksaan,” sebut Indra.

Indra juga menegaskan, pihaknya akan terus mendalami segala bentuk kemungkinan pasti, yang manjadi penyebab tercemarnya air sungai.

“Kami berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini sampai benar benar terkendali, sehingga tidak lagi terjadi pencemaran,” tegasnya.

Dalam penelusuran,Indra menyatakan pihaknya sudah menggambil sempel air sungai, untuk mengetahui secara pasti kemungkinan ada tidaknya kandungan zat berbahaya yang mencemari air sungai, yang menjadi penyebab ribuan ikan mati.

Diketahui dari keterangan warga setempat, berinisial FT, sebelum adanya Pabrik Kelapa Sawit,sungai sekutu tidak pernah tercemar seperti ini,warga menduga air sungai tercemar akibat limbah yang mengandung zat kimia berbahaya.

Warga lainnya, berinisial MN juga mengatakan, kejadian tersebut sudah berulang kali terjadi. Masyarakat mulai merasakannya dari 3 bulan yang lalu, puncaknya pada Senin 15 Agustus 2022.

Limbah itu mengakibatkan, ribuan ikan dan hewan perairan lainnya mati. Paling banyak terlihat dari jembatan kembar sungai Sekutu,jalan lintas ujung batu Rokan – simp gelombang.

Di tempat terpisah awak media menghubungi management PT Anderson yang mana limbah tersebut di duga dari Pabrik Kelapa Sawit,Pihak management PT Anderson Joni mengatakan bukan dari limbah PT Anderson. (Irwan)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *