Saking Arogannya Pendemo Tandingan Digerakkan Pemkab Sebut Wartawan Pasbar Tidak Mendukung Program Pemda
Lensasumbar.com – Sejumlah perangkat nagari di Kabupaten Pasaman Barat, diduga digerakkan oleh Pemkab Pasaman Barat untuk menggelar demontrasi tandingan dalam melawan pendemo korban gempa.
Aksi demo berlangsung di lobi kantor Bupati Pasaman Barat yang sebelumnya para pendemo tandingan sempat berkumpul di halaman Rumdis Bupati setempat.
Sementara itu seluruh anggota yang ikut demo tandingan tersebut adalah perangkat nagari di seluruh Kecamatan Pasaman Barat.
Para pendemo dengan lantangnya menyampaikan orasi dalam bentuk dukungan dan apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Pasaman Barat.
Hingga saking semangatnya memuji Pemkab, juga saking beraninya mengatakan wartawan Pasaman Barat tidak mendukung Program Pemkab Pasbar.
Dengan ucapan yang tidak seharusnya dilontarkan oleh pendemo di depan umum, berakibat memicu amarah seluruh wartawan Pasaman Barat, hingga sempat terjadi kericuhan antara pendemo dengan wartawan.
Aksi demo tandingan yang digelar terkesan sangat memalukan dan merendahkan martabat Pemda Pasaman Barat. Disinyalir demi untuk pencitraan terhadap kinerjanya hingga memanfaatkan seluruh perangkat nagari yang ada di Pasman Barat menggelar demo untuk memyampaikan bahwa kinerja Bupati patut diapresiasi.
Dari salah seorang pendemo saat dikonfirmasi media mengaku perangkat nagari sebagai Sekna di Nagari yang tidak mau disebutkan identitas Nama dan Nagarinya.
Ia mengaku kedatangan ke kantor bupati atas adanya surat perintah kepada seluruh nagari agar datang ke kantor bupati Pasaman Barat dalam rangka dukungan terhadap pembangunan di Pasaman Barat, katanya.
Dalam aksi demo tersebut terlihat jelas Bupati Hamsuardi sudah berada di hadapan para pendemo tandingan dan kepala OPD terkait dengan begitu tegasnya menyampaikan sanjungan terhadap kinerja pemerintah.
Padahal sebelumya begitu korban gempa melakulan aksi demo berbanding terbalik dengan aksi demo kali ini. Pada setiap kali aksi demo yang digelar korban gempa, Bupati Hamsuardi terkesan menghindar dan berusaha untuk tidak bertemu korban gempa.
Padahal masyarakat korban gempa hanya menuntut agar anggaran untuk bantuan rumah korban gempa untuk segera direalisasikan. Sudah hampir dua tahun warga yang terancam rumahnya yang ambruk diguncang gempa masih belum dipulihkan secara merata dan sementara anggarannya sudah mengendap di kas daerah.
Terkait pemberitaan ini belum dilakukan konfirmasi terhadap Bupati Hamsuardi.(Doni Saputra)