
LENSASUMBAR.COM, KAMPAR, – Informasi Ribuan Ikan dan Habitat Air Mati di Sungai Sekutu Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten kampar diduga tercemar limbah pabrik kelapa sawit (PKS) mengandung zat kimia berbahaya tiba tiba masuk ke WA pakar lingkungan Dr.Elviriadi.
Tokoh masyarakat minta Dr.Elviriadi memberikan tanggapan sebagaimana terungkap dalam konfirmasi media ini, Kamis 18 Agustus 2022
Beliau mengatakan ada warga Tapung me WA saya. Mereka minta saya menyuarakannya, ” ujar Dr.Elviriadi.
Akademisi yang kerap jadi ahli di Pengadilan ini mengatakan akan turun langsung mengecek TKP.
“InsyaAllah minggu depan saya check, kebetulan rumah keluarga ada di Tapung, tak jauh dari Sungai tercemar itu. Jadi sungai Tapung,sungai saya..takkan kubiarkan sebutir limbah pun mencemarinya.
Selanjutnya aktivis lingkungan ini juga mengatakan,sungai Tapung akan kita jadikan Icon budaya .. sungai terindah se Riau,jadi korporasi manapun yang mencemari sungai akan kita seret ke pengadilan.
Camat Tapung dan Kades Dua Desa akan saya hubungi dulu. Hasil observasi Langsung saya lapor Pj Bupati Kamsoel dari Tapung. Tak ada ampun, ” tukas nya.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu akan mengecek pola pembuangan limbah PKS di sana.
“Tak susah itu mencari sumbernya. Selama ini pura pura nggak tau aja. Ujung ujungnya “86”. Jadi perjuangannya bukan karena menegakkan kebenaran dan lilahita’ala, ideologi lemah. Makanya hasil limbah ikan tewas di Riau ini tak pernah tuntas, ” ucapnya.
Aaaccckh payaaaaah. Hancur Riau nie. Hutan tanah gundul. Gambut bekecai di iris kanal korporasi.
“Kawasan tangkapan air lenyap, sungai kampar dangkal bisa jalan kaki. Sungai tempat buang limbah PKS. Terpaksa temakol naik ke darat jadi tokek. Kepunan telouw tokek temakol-laaaaaaaaa..” pungkas peneliti limbah yang rela gundul permanen demi hutan ulayat.(Irwan)