PADANG, lensasumbar.com – Program pemerintah pusat yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Biosolar memperoleh berbagai tanggapan dari tokoh masyarakat, termasuk Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D.

Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D. (lahir 17 Desember 1963) adalah seorang dosen, pengajar, dan akademisi teknik Indonesia. Ia merupakan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) periode 2016-2020 dan terpilih kembali untuk periode 2020-2024. Ia juga tercatat sebagai anggota Badan Pembina Universitas Bung Hatta.

Ganefri menjelaskan, rencana perubahan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar yang akan disesuaikan oleh Pemerintah dalam rangka mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan BBM bersubsidi.

“Melalui kenaikan tersebut diharapkan dapat mengurangi beban subsidi energi yang terlalu tinggi,” sebut Ganefri.

Ia menambahkan, sudah cukup kita membakar uang kita di jalan, dimana seharusnya beban subsidi dapat dialihkan secara langsung kepada masyarakat miskin dan sektor lain yang membutuhkan, seperti sektor kesehatan dan pendidikan.

Lanjut Ganefri, adanya penyesuaian harga BBM subsidi juga dapat mengurangi disparitas harga antara BBM Subsidi dan Non Subsidi.

Selain itu, subsidi BBM sebaiknya tetap harus diatur penggunaannya yang ditujukan pada kelompok masyarakat yang berhak menerima,” tambah Ganefri.

Ganefri menjelaskan, bahwa penyesuaian harga BBM subsidi sudah tidak bisa dihindari lagi, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia.

“Seperti diketahui harga minyak mentah dunia sempat bertahan lama di atas US$ 100 per barel. Harga minyak dunia saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga membuat beban keuangan negara sangat berat dalam menutupi beban subsidi energi dan kompensasi yang harus dibayarkan kepada badan usaha,” tutup Ganefri. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *