Lindungi Perempuan dan Anak dari Penyalahgunaan NAPZA

Bukittinggi – Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran narkoba telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan. Korban penyalahgunaan narkoba bukan hanya orang bekerja. Namun juga mahasiswa tetapi sudah sampai pelajar, kelompok perempuan, dan anak-anak adalah menjadi kelompok yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena memiliki sifat dinamis rasa ingin tahu hingga mudah dipengaruhi oleh bandar narkoba.

Hal ini yang mendorong BNN RI dan Pemerintahan Kota Bukittinggi untuk semakin gencar menjalankan program pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Kabid P3APPKB, Tati Yasmarni S.E., M.M., melakukan sosialisasi untuk melindungi perempuan dan anak. Beliau berharap adanya pembinaan bagi anak-anak yang telah menyalahgunakan narkoba dan untuk melindungi perempuan dan anak.

Dengan materi yang diisi oleh narasumber dari Polres Bukittinggi, Kasat Narkoba, Intel Kasat Kejaksaan Bukittinggi, IPWL Padu Jiwa Sumatera Barat dengan jumlah undangan yang hadir sebanyak 71 undangan yang hadir.

Tati Yasmarni, S.E., M.M., menyampaikan perlu juga perhatian kita bersama kepada para pendatang di Bukittinggi ini agar betul-betul diselidiki. Sehingga Bukittinggi aman dan bebas dari peredaran narkoba. Disini pentingnya peran instansi terkait agar bisa saling berkoordinasi dengan masyarakat dan tokoh masyarakat, katanya.

Moderator dalam kegiatan sosialisasi ini Yenni Astuti, SKM.MM memberikan sambutan dan arahan kepada undangan Camat Mandiangin Koto Selayan yang diwakili 9 unsur Kelurahan, Penggerak PKK, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat LPM, Pemuda, Satgas P2TP2A sebagaimana dijelaskan Kasat Narkoba Polres Bukittinggi bahwa tujuan menyampaikan informasi untuk menyampaikan program kerja BNN RI  karna penyalahgunaan narkoba untuk Kota Bukittinggi berada pada level nomor 2 setelah Kota Padang cukup tinggi dan rawan.

Dengan kesadaran itu Kanit Polres Bukittinggi Syafrial menyampaikan agar semua masyarakat dapat berperan serta dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba. Serta meningkatkan keterampilan dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar dan  kalangan masyarakat pada umumnya. Sehingga kita terpanggil  untuk menyelamatkan putra dan putri para generasi penerus bangsa, ulasnya.

Kegiatan ini berlangsung sekitar pukul 08:00 WIB di Aula Kampus Stikes Politeknik, Belakang Balok untuk menyampaikan sosialisasi  tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan penanganannya  dengan materi Lindungi Perempuan dan Anak dengan mencegah penyalahgunaan Narkoba.

Dengan adanya kesepakatan bersama perangkat kelurahan, melibatkan instansi terkait akan lebih baik ada fungsi mencegah penyalahgunaan narkoba tersebut karna anak-anak adalah salah satù sasaran utama perantara.

Sedangkan dari IPWL (Institut Penerima Wajib Lapor) New Padoe Jiwa Sumatra Barat, Herman Rasyid menyatakan rumah rehab ini berdiri atas inisiatif dari pencandu dan mantan pemakai dengan menjangkau mewujudkan layanan kesehatan dengan program institusi dari zat ilegal menjadi legal dengan cara pergantian dosis.

Dengan berbagai bentuk kegiatan pembinaan disediakan dengan tujuan agar pecandu bisa terbebas dari narkoba. Motto dari IPWL adalah sehat sejahtera rohani dan jasmani.(Rika S)

Ikuti kami juga dihalaman Google News

Bagikan: