Aceh – Sudah tidak diragukan lagi ramainya penonton pertandingan Cabang Olahraga Berkuda PON XXI ACEH-SUMUT 2024 di Gelanggang H.M. Hasan Gayo, Blang Bebangka, Takengon Aceh Tengah.
Hal ini dimaklumi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Dispora (Kadispora) Aceh Tengah, Zulfan Diara ST melalui Kabid. Olahraga Mahdi S. Pd Alias atau lebih dikenal dengan Badi Silat, pada Rabu, (11/09) saat di wawancara di lokasi Gelanggang Pacu Kuda. Menurutnya, ramainya masyarakat Aceh Tengah menonton pacu kuda sudah hal biasa.
“Kalau di Aceh Tengah ramainya penonton sepakbola itu nomor 2 setelah Pacu Kuda. Disini olahraga pacu kuda sudah menjadi tradisi, hobi bagi masyarakat bahkan melakukan kegiatan lain mereka suka pakai kuda,” ujarnya.
Lanjut Badi Silat, padahal selain pacu kuda sekarang sedang berlangsung pertandingan Cabor lain disini, seperti bridge dan triatlon. Saya rasa perhatian masyarakat lebih tertuju kesini.
“Kita pantau, ada penonton di tribun sudah penuh, ada yang nonton di luar tribun atau di sekitar gelanggang juga ramai, parkir kendaraan padat, termasuk arus lalu lintas yang menuju kemari macet,” kata Kabid Olahraga Dispora Aceh Tengah.
Lanjut, tentu dengan ramainya masyarakat menonton pacu kuda saat ini jadi pengalaman buat kita semua kedepannya. Membuat kegiatan sebesar ini tentu tidak luput dari segala kekurangan dan kesiapan, terutama bagi panitia.
“Kita melihat dengan besarnya perhatian masyarakat menonton pacu kuda dengan arena gelanggang yang seluas ini tentu harus jadi pelajaran untuk membuat kegiatan olahraga serupa di masa akan datang. Apakah seperti Kejurda, Kejurnas atau PON sekalipun, harus lebih baik lagi,” ucap Badi Silat.
Selain itu, Kabid Olahraga Dispora Aceh Tengah menyampaikan dengan adanya gelanggang baru ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan olahraga berkuda ini menjadi olahraga yang memiliki nilai prestasi, tradisi dan olahraga keindahan.
“Kita berharap juga kepada PP Pordasi, dapat meng-agendakan kembali jadwal Kejurnas sekali setahun atau sekali berapa tahun disini. Supaya memacu para pemuda atau pemilik kuda untuk meningkatkan keahlian yang arahnya meraih prestasi di Aceh Tengah dan di Provinsi Aceh pada umumnya,” tutup Badi Silat. (*)