AGAM.,Bawan lensasumbar.com  – Datuak yang bukan Ninik Mamak Nagari Bawan, lantik pengurus Kerapatan Adat Nagari tandinga di Nagari Bawan sedangkan pengurus Kerapata Adat Nagari Bawan Periode 2023 – 2029 telah dilantik secara resmi pada tanggal 25 Januari 2023 yang lalu.” Jum’at ( 14/4/23 )

Seluruh Ninik Mamak Nagari Bawan beserta Anak kemanakan geram dengan yang terjadi kerena tatanan adat salingka nagari bawan di rusak beberapa orang, bak undang adat mangatokan “Jalan di asak urang lalu,cupak di anjak urang panggaleh elok di tikam karih dipinggang”,ninik mamak nagari bawan menyampaikan dengan tegas Jangan di rusak tatanan adat salingka nagari bawan,karena ninik mamak nagari bawan bisa menyelesaikan permasalahan di nagari bawan sendiri.”

A.DT.Kando Marajo menyampaikan kepada awak media lensasumbar.com Lembaga adat manapun dan ninik mamak manapun kalau lembaga dan ninik mamak diluar Nagari bawan tidak mempunyai kapasitas menyusupi atau mencampuri permasalahan di nagari bawan.”

Kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa orang yang mengaku sebagai Ninik Mamak Basa Barampek Nagari Bawan itu tidak sesuai regulasi yang pernah dilaksanakan di nagari bawan dalam pengangkatan atau pengukuhan kerapatan Nagari Bawan lagian kepengurusan Kerapatan adat Nagari bawan telah ada dan sudah di lantik secara regulasi.”tambahnya

A.DT.Kando Marajo di dampingi A.DT.Tan Majolelo beserta seluruh ninik mamak nagari bawan menegaskan adat nagari bawan mengecam perbuatan ninik mamak yang diluar nagari bawan mengacaukan adat salingka nagari bawan.”

Kami seluruh Ninik Mamak Nagari Bawan tidak terima perbuatan ninik mamak yang bukan dan ninik mamak nagari bawan melantik seseorang menjadi ketua dan pengurus kerapatan adat Nagari Bawan yang ilegal,karena orang yang dilantik ninik mamak diluar lingkaran ninik mamak nagari bawan itu orang yang melanggar adat nagari bawan, orang yang mengaku ninik mamak basa barampek itu bukan lah ninik mamak maupun datuak di nagari bawan,karena pengukuhan atau malewakan gala adat yang di bawanya bukan di nagari bawan melainkan di daerah lain yaitu di Padang Panjang,jadi kami pastikan orang yang di angkat menjadi pengurus kerapatan adat nagari tandingan kemaren bukan lah penguhulu atau ninik mamak nagari bawan.”

Dengan hadir nya ninik mamak yang bukan dari nagari bawan pada kegiatan peresmian kerapatan adat Nagari tandingan kemaren membuat anak kemanakan dan ninik mamak nagari bawan melakukan penolakan kedatangan ninik mamak yang bukan ninik mamak nagari bawan itu di depan balerong adat nagari bawan.”

Atas perbuatan datuak yang di bukan orang bawan itu mengakibatkan adat salingka nagari bawan terlecehkan.”tegasnya

Beberapa kemanakan ninik mamak nagari bawan menyampaikan rasa kekecewaan nya,kami seluruh anak kemanakan ninik mamak nagari bawan merasa telah di adudomba oleh orang diluar nagari bawan serta pengukuhan yang mengatas namakan kerapatan adat nagari bawan itu tidak sesuai dengan pengangkatan atau pengukuhan kerapatan adat yang biasa dilaksanakan di nagari bawan.”

Kerapatan adat nagari itu lembaga adat tertinggi di sebuah nagari kenapa unsur yang seharus nya hadir malahan tidak hadir terkait pengukuhan kerapatan adat yang di lakasanakan oleh beberapa orang yang mengaku ninik mamak nagari bawan barusan, kenapa kami bilang seperti itu Wali Nagari Bawan tidak ada,Ketua Bamus Nagari Bawan tidak ada dan ninik mamak nagari bawan juga tidak merestui kegiatan itu.”

Akan tetapi yang datang melantik atau mengukuhkan kerapatan adat nagari ilegal itu adalah ninik mamak atau datuak dari luar nagari bawan, kerapatan adat nagari mempunyain AD/ART sendiri kenapa bisa di otak atik oleh orang luar ini sudah melecehkan adat nagari bawan dan kami selaku anak kemanakan nagari bawan merasa tidak senang dan tidak menerima adat nagari bawan di lecehkan seperti ini.”

 

“Ada indikasi yang dilakukan Ketua LKAAM Sumbar ini tidak benar, apa kepentingannya kemari. Terbukti-kan, berdasarkan informasi yang kami dapat dilapangan bahwa beliau melewati jalan perkampungan ke jalan Padang Kalam. Kenapa tidak melewati jalan raya yang besar ini. Kalau beliau mau menyikapi secara terang benderang kenapa harus sembunyi-sembunyi,” herannya.

Tambah Dt. Kando, meskipun pada akhirnya Ketua LKAAM Sumbar, Pak Fauzi Bahar tidak bisa hadir di acara pengukuhan pengurus KAN versi Ninik Mamak Basa Nan Barampek Bawan. Informasi yang kami dapat, ada insiden dengan kendaraan beliau ditengah jalan.

Sementara itu, acara Pengukuhan Pengurus KAN Ninik Mamak Basa Nan Barampek Bawan tetap berlangsung tanpa dihari Ketua LKAAM Provinsi Sumbar, Fauzi Bahar di seputaran wilayah Pasar Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, pada Jumat kemarin, 14 April 2023.

Foto: Acara pengukuhan KAN Ninik Mamak Basa Nan Barampek di Pasar Nagari Bawan.

Pengurus KAN Ninik Mamak Basa Nan Barampek Bawan, M. Hasyim Dt Magkhudum, Imwarizal Dt. Tan Majolelo dan Syafrudin Dt. Tan Majolelo dikukuhkan oleh Wakil Ketua LKAM Kabupaten Agam, Novi Dt. Simarajo yang juga selaku Ketua KAN Lubuk Basung.

Menurut Ketua KAN Ninik Mamak Basa Nan Barampek Bawan, M. Hasyim Dt. Mangkhudum bahwa kita sesuai adat budi koto piliang, basa nan barampek di Nagari Bawan. Istilahnya badulu bakudian, batinggi barandah, berdasarkan petunjuk Rajo.

“Sebenarnya sudah kami coba menyanggah KAN yang lama. Baik secara adat di LKAM Kabupaten dan LKAAM Provinsi, termasuk melegalkan dengan SK Kemenkumham bahwa jelas kami yang sah,” tegas Dt. Magkhudum.

Berarti tambah M. Hasyim, ada dasar prosedur dan legalitas kami untuk menjadi Pengurus KAN Ninik-Mamak Basa Nan Barampek Bawan.

Hal yang sama disampaikan oleh Sekretaris KAN Ninik Mamak Basa Nan Barampek Bawan, Imwarizal Dt. Tan Majolelo, kalau masalah pengukuhan sudah kami lengkapi administrasi dari bawah sampai ke pusat.

“Kami sudah terdaftar di akta notaris dan di Menkumham. Hanya saja baru sekarang dengan izin Allah dikukuhkan. Secara beradat sudah juga kita selesaikan, mana yang dulu mana yang kudian. Mana yang palsu atau mana yang sah,” ungkapnya.

Lanjut Imwarizal Dt. Tan Majolelo, kami yang asli dan sah Ninik Mamak Basa Nan Barampek Bawan. Tanah kami tidak membeli, kami punya pandam kuburan tapi Ninik Mamak yang disebelah tanahnya membeli.

Saat dikonfirmasi pada Jumat kemarin, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ampek Nagari, Iptu. Welly Anoftri mengatakan benar bahwa ada kegiatan sweeping kendaraan yang melintas di Jalan Lintas Padang-Pasaman yang dilakukan oleh sebagian warga Nagari Bawan.

“Sejak Senin kemarin kita dapat undangan pengukuhan pengurus KAN dari Ninik-Mamak Basa Nan Barampek yang rencana akan diadakan di Balairung Nagari Bawan tapi tidak mendapatkan izin dari pihak Ninik Mamak lain,” pungkasnya.

“Pihak Polsek Ampek Nagari telah melakukan penggalangan anggota untuk pengamanan sejak beberapa hari lalu terkait adanya agenda pengukuhan Pengurus KAN itu,” kata Welly.

Lanjutnya, sejak Selasa hingga Jumat ini (kemarin) kami selalu melakukan penggalangan secara koorperatif baik dari pagi, siang dan malam agar tidak terjadi peristiwa yang mengakibatkan tindak pidana dari kedua belah pihak.

Tambah Welly, memang situasi sejak Kamis sudah sedikit memanas karena dari pihak Ninik Mamak Basa Nan Barampek minta bantuan kepada Polisi untuk membuka pintu pagar dan ruang Balairung Nagari Bawan untuk acara pengukuhan.

“Lalu kami menjawab bahwa itu tidak ada wewenang dari Kepolisian. Kami juga sampaikan agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara adat saja,” tegas Kapolsek Ampek Nagari.

“Intinya antisipasi pak, agar di Nagari Bawan ini tercipta kondisi aman dan terkendali. Kita kerahkan seluruh anggota Polsek diluar yang lepas dinas sekitar 16 orang dan dibantu sekitar 70 orang anggota Dalmas dari Tim Polres Agam dibawah Pimpinan Pak Wakapolres, Pak Kabag Ops dan PJU,” ujarnya.

Terkait dengan insiden iring-iringan mobil Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar, Iptu. Welly Anoftri menambahkan bahwa benar ada insiden terhadap iring-iringan mobil Fauzi Bahar (2 Inova dan 1 Pajero).

Diduga iringan mobil tersebut menabrak 2 orang warga yang mengakibatkan kaca salah satu mobilnya pecah-pecah disekitar jalan Padang Kalam.

“Terkait dengan peristiwa tersebut sekarang sudah ditangani oleh pihak Polres Agam. Kami belum dapat informasi yang detail dari lapangan, saya sendiri belum melihat langsung peristiwa tersebut,” ungkap Well. (Mardion)

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *