Bukittinggi – Menyikapi berbagai macam tanya dan penasaran masyarakat yang sebelumnya tidak disangka-sangka akan ikut pemilihan kepala daerah, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi, Buya Marfendi Dt. Basa Balimo dan Fauzan Haviz menjawab dengan diplomatis akan membangun kota Bukittinggi dengan sujud kepada Allah dan serius.

Hal ini juga sempat disampakan oleh Marfendi (Wakil Walikota Bukittinggi aktif) saat mendaftarkan dirinya ke kantor KPU Bukittinggi bersama Fauzan Haviz, pada Kamis lalu, (29/08).

“Pak Fauzan Haviz dan Marfendi memulainya dengan sujud kepada Allah. Jadi itu strateginya untuk membangun kota Bukittinggi kedepan, bukan mengangkat kepala, tidak dengan kesombongan,” kata Marfendi.

Lanjut Marfendi, kalau mau diketahui apa saja strategisnya, ya rahasia dong. Lalu kalau ditanya kenapa akhirnya ikut juga, ya karena ada putusan MK.

“Terimakasih kepada Pak Saldi Isra dari Sumatera Barat (Hakim MK) yang saat ini dikenal sebagai Bapak Demokrasi atas Putusannya di MK. Insyaallah atas putusan itu bisa membuat Bapak Fauzan Haviz bisa menjadi calon Wakil Walikota Bukittinggi,” ucapnya.

Selain itu, disesi yang berbeda calon Wakil Walikota Bukittinggi, Fauzan Haviz menangkal anggapan bahwa dirinya dengan Marfendi akan main-main dalam kontestasi pilkada sekarang.

“Kita ikut kontestasi ini serius, bukan karena ingin memecah suara di pilkada, yang barangkali ada anggapan masyarakat. Sekarang coba perhatikan seperti apa upaya saya selama ini di dunia politik, saya rasa masyarakat lebih mengetahui,” kata Fauzan saat dihubungi melalui telepon pada Senin pagi, (02/09).

Selain peluang itu ada, lanjut Fauzan, tentunya kita manfaatkan peluang itu dengan serius. Ada putusan MK, Alhamdulillah berarti hakim MK itu sangat memahami arti sebuah keadilan bagi rakyat Indonesia.

“Ya pandangan masyarakat macam macam itu biasa saja bagi saya, karena mungkin kita dinilai apa lah, memecah suara atau apa lah. Biar saja,” tegasnya.

Tambah Fauzan, justru dengan ada putusan MK itu maka kita ambil sikap. Segala konsekuensinya sudah kita pikirkan dengan matang dan kita diterima.

“Mana ada kita yang ikut ini untuk kalah, coba pikirkan. Tidak ada kita yang ikut ini ingin kalah. Tapi kalau kita menang berarti kita diberikan amanah, kepercayaan oleh masyarakat untuk membangun kota Bukittinggi dengan sujud seperti yang pernah disampaikan Buya Marfendi,” pungkasnya.

“Ya, insyaallah kalau itu terjadi berarti kita berupaya cerdas untuk menjemput kesempatan dari sebuah keberuntungan, mohon doanya,” ucapnya. (*)

Ikuti kami juga dihalaman Google News

Bagikan: